Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

MEMANUSIAKAN ANAK JALANAN DAN TUNA WISMA

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI, saya akan mengajukan RUU mengenai penanggulangan anak jalanan dan tuna wisma. Artinya mengaplikasikan amanat UUD 1945 pasal 34 ayat 1, di mana berbunyi “Fakir Miskin dan anak - anak yang terlantar dipelihara oleh Negara”. UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 tersebut mempunyai makna bahwa tuna wisma dan anak - anak jalanan dipelihara atau diberdayakan oleh negara yang dilaksanakan oleh pemerintah. Karena yang ada sekarang adalah anak jalanan dan tuna wisma hanya dipandang sebagai ‘sampah’. Mereka seolah-olah tidak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan, apalagi penghidupan yang layak. Maka saya akan memerjuangkan ketersediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kemampuan anak jalanan dan tuna wisma, yang notabenenya memang tidak memiliki akses pendidikan yang memadai. Anak jalanan merupakan bagian dari generasi penerus bangsa, oleh sebab itu alangkah lebih bijak diatur dan diarahkan langkah hidupnya, agar di masa depan tidak menjadi ‘sampah’ masyarakat. Nam...

PUBLISITASCITRA MENUJU 2014

Pemilihan umum memang masih beberapa tahun lagi, namun persiapan partai politik dalam upaya untuk meningkatkan electoral threshold sudah gencar sedari 2011 ini. Para elit politik melalui kendaraan politiknya gencar melakukan publisitas, baik melalui media massa, maupun melalui langkah kangsung ke masyarakat. Mesley Fiske Pratzner sendiri mendefinisikan publisitas sebagai planned news. Artinya berita yang sengaja dibuat untuk meningkatkan suatu popularitas. Publisitas sendiri dirasa wajar, apalagi jika bertujuan untuk menyampaikan visi dan misi partai politiknya. Namun yang menjadi krusial adalah pengggunaan frekuensi siaran secara massive oleh sebagian kelompok yang memiliki media, padahal frekuensi siaran merupakan hak rakyat. Tokoh dan partai politik yang paling gencar melakukan publisitas adalah Prabowo dengan Gerindra-nya. Acapkali Prabowo melakukan pure publicity. Mengggunakan kejadian-kejadian biasa sebagai sarana pulisitas. Contohnya saat Prabowo menggucapkan selamat...

OPTIMALISASI BERBAGAI ASPEK

Tahun 2011 segera berganti. Beraneka macam masalah yang terjadi selama setahun belakangan, menjadikan pekerjaan rumah yang silih berganti meminta diciptakan solusi di tahun yang baru. Tidak melulu masalah politik maupun korupsi yang menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia di tahun 2012 ini. Banyak aspek seperti ekonomi, olahraga, sosial-budaya, dan juga pendidikan yang memerlukan fokus besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan nama baik Indonesia. Di bidang politik, Indonesia akan disemarakan dengan arena perang citra. Di mana pada 2012 merupakan moment yang tepat untuk terus mencari simpati publik. Hal ini penting dilakukan untuk mencapai electoral threshold yang tinggi pada pemilu 2014. Para politisi dan parpol berlomba untuk meningkatkan popularitasnya dengan cara memublisitaskan dirinya. Maka jangan heran jika tahun ini, akan kita temui banyaknya iklan layanan masyarakat yang menampilkan suatu tokoh, maupun berita-berita yang dapat meningkatkan simpati rakyat terhadap sua...

MSG (Mahasiswa dan Skiripsi Galau)

19/12/2011 ya Allah.. udah dua bulan lebih sejak proposal skripsi diterima. skripsi serasa jalan itempat. bab 1 dan bab 2 gak selesai-selasai. menghadapi pemiming yang super duper perfect itu ribetnya seubun-ubun. udah lebih dari tiga kali gw revisi. dan cuma gara-ggara hal sepele. please... sebelum akhir tahun bab 1 dan 2 gw Acc please. *akibat kegalauan ini kali ya, gw sampe ngasih nama folder skripsi gw "skripsi tercinta"+ ba 1 gw kasih nama "acc dong buruannnnnnn" semoga gak sampe gw nyerah. ayo semangat..... ngejar wisuda april.

KANGEN AYAH

Ruangan 4 X 6 itu sunyi. Hening. Tak bernada. Hanya sesekali terdengar suara kamu. Suara tangismu. Karena kamu sendiri, di dalam ruangan yang kamu sebut itu kamar. Tempat kamu menghabiskan hari, ketika lelah akhirnya memaksamu untuk terlelap. Malam itu kamu betul-betul merasa sepi. Bahkan nyamuk yang biasanya berkeliaran mengganggu, rasanya malas mengusikmu malam itu. Karena kamu ingin sendiri. Sampai jam dinding kamarmu takut-takut berdetak nyaring. Takut mengganggu kamu. Kamu betulkan letak dudukmu. Membuat semakin nyaman, mungkin. Sambil sesekali mengusap bulir-bulir air mata yang mengalir di kedua pipimu. Dan menghela nafas untuk membuat lega dadamu, kendati itu hanya sementara. Karena ketika kenangan itu kembali. Kamu merasa kalah oleh air mata. Malam itu tepat tiga tahun ayahmu meninggalkan dunia fana ini. Menyambut keabadiannya, di tempat dia seharusnya berada. Kembali kepangkuan Tuhan. Padahal kamu belum siap-siap. Belum sempat membuat perencanaan yang matang. Belum tahu...

Pasto - aku pasti kembali (cover)

Gambar