MENCEDERAI KEBHINEKAAN
Dunia Andri Jika kita membuka buku PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan) saat SD dulu, kita akan menemukan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tagline yang dicetuskan para pendiri bangsa itu sudah sedari pendidikan dasar diajarkan, tapi sangat minim aplikasi di lapangan. Pemaknaan kembali makna semboyan tersebut menjadi urgent di tengah semakin tingginya fenomena “merasa paling benar” di kalangan masyarakat Indonesia belakangan ini. Kenapa masyarakat Indonesia kini seperti melupakan cita-cita founding fathers? Kemajuan teknologikah? Atau justru tingginya ego masing-masing elemen masyarakat Indonesia kini? Bhineka Tunggal Ika bukan semboyan penghias buku pelajaran semata. Bukan pula maskot yang diagung-agungkan. Lebih dari pada itu. Para pendiri bangsa sadar bahwa Negara ini tercipta dan merdeka dalam keanekaragaman yang menyatu dalam satu kesatuan, serta kesadaran akan pentingnya memahami dan menghargai perbedaan. Kita berdiri di atas ...